Timika (suaramimika) – Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), telah meluncurkan aplikasi atau sistem yang merupakan bagian dari Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Plus untuk pendataan Orang Asli Papua (OAP) secara detail.
Berdasarkan data di SIAK Plus ini, jumlah OAP se-Tanah Papua yang telah terinput pada sistem, pertanggal 28 Juli 2025, yang paling tinggi ada di Provinsi Papua Tengah.
“Data OAP se-tanah Papua itu yang paling tinggi ada di Papua Tengah yakni 526.410 jiwa,”ujar Wakil Gubernur Papua Tengah, Deinas Geley, di Hotel Horison Diana, Timika pada Kamis (31/7/2025).
Berdasarkan data SIAK plus, Kemendagri Papua Tengah menduduki peringkat pertama jumlah OAP yakni sebanyak 526.410 jiwa (51,35%).
Di posisi ke dua Papua Barat 294.436 jiwa (50,01%), ke tiga Papua 269.693 jiwa (50,01%), ke empat Papua Selatan 45.383 jiwa (50,01%) disusul Papua Pegunungan 8.370 jiwa (50,01%) dan terakhir Papua Barat Daya 25.703 jiwa (50,01%).
Deinas menyebut, jika penting juga untuk segera menyepakati klasifikasi OAP sesuai Undang-Undang Otonomi Khusus Nomor 21 Tahun 2001 melalui MRP se-Tanah Papua.
Lanjut Deinas, pencatatan dan penginputan data OAP di Tanah Papua juga masih perlu ditingkatkan melalui kerja sama seluruh pihak terkait.
“Data yang valid dan terintegrasi sangat penting sebagai dasar kebijakan afirmatif untuk meningkatkan kesejahteraan orang asli Papua di berbagai bidang,”pungkas Deinas. (Red)
