Timika (suaramimika) – Distrik Mimika Timur bersama Puskesmas Mapurujaya, telah melakukan upaya pendampingan terhadap anak-anak yang mengalami stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak balita di bawah lima tahun akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.
Dengan pendampingan oleh para petugas dari Puskesmas Mapurujaya, sampai hari ini, angka kasus stunting menurun dari 8 menjadi 1 anak saja.
Kepala Distrik Mimika Timur, Bakri Athoriq, mengatakan, Puskesmas Mapurujaya memberikan pendampingan, makan bergizi untuk anak yang terkena stunting di Wilayah Tipuka dan Kaugapu.
Sebelumnya, ada tiga anak di Tipuka dan lima anak Kaugapu yang mengalami stunting.
Namun, dengan upaya promosi kesehatan dan pemberian makanan tambahan bergizi, kini hanya sisa satu anak saja yang masih stunting karena yang lain sudah berangsur tumbuh seperti anak normal.
“Sisa satu anak yang masih stunting. Kami terus melakukan pembinaan dan pendampingan,”jelas Bakri pada Rabu (13/8/2025).
Dikatakan Bakri, masyarakat seperti di Kampung Tipuka masih memanfatkan air sungai, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sehingga menjadi salah satu pemicu, terjadinya kasus stunting.
Tahun 2023 masyarakat mendapatkan bantuan pembangunan sarana air bersih, dan jamban oleh PT Freeport Indonesia. Dengan dukungan dari pihak Puskesmas Mapurujaya, masyarakat terus diberikan pemahaman mengenai pentingnya penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Sehingga dengan kegiatan promosi kesehatan dan penyuluhan PHBS yang rutin diselenggarakan oleh pihak Puskesmas Mapurujaya ini, Bakri menyebutkan jika angka kasus stunting di wilayah kerjanya menurun. (Sitha)
