Timika (suaramimika.com) – Bupati Mimika, Johannes Rettob menyebut sejauh ini pemerintah sudah menerima ribuan proposal pembangunan rumah ibadah.
Oleh sebab itu karena bantuan untuk pembangunan rumah ibadah adalah dana hibah, maka Bupati menegaskan jika proposal harus disertai dengan rekomendasi resmi dari pihak terkait.
Diperlukannya rekomendasi dari pihak terkait untuk pendirian rumah ibadah kata Bupati, sebagai upaya pemerintah untuk meminimalisir adanya permintaan yang kemungkinan tidak bisa dipertanggungjawabkan.
“Proposal (Pembangunan rumah ibadah) yang diajukan, harus disertai dengan rekomendasi resmi. Ini untuk menghindari adanya permintaan, yang mungkin tidak bisa kita pertanggungjawaban,”jelas Bupati Mimika Johannes Rettob, Senin (18/8/2025).
Bupati menegaskan apabila ada proposal pembangunan rumah ibadah untuk gereja Kristen Protestan, maka harus menyertakan rekomendasi dari Badan Pekerja Sinode, Badan Pekerja Wilayah dan Badan Pekerja Klasis.
Kemudian jika itu Gereja Katolik, maka diperlukan rekomendasi dari Paroki atau Keuskupan.
Begitupun untuk proposal pembangunan masjid, diperlukan adanya rekomendasi dari Dewan Masjid Indonesia (DMI) atau Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Pemerintah kata Rettob, saat ini memang menegaskan jika proposal untuk bantuan pembangunan rumah ibadah memang harus disertai dengan rekomendasi resmi dari pihak terkait karena adanya pengalaman sebelumnya.
Sebelumnya kata Rettob, pemerintah telah memberikan banyak bantuan hibah untuk pembangunan rumah ibadah.
Namun beberapa diantaranya, tidak dapat membuat laporan pertanggungjawaban sampai hari ini.
Bahkan kata Rettob, masih ada yang tidak bisa memberikan laporan pertanggungjawaban selama tiga tahun.
“Mulai tahun ini. Kita mau dapat bantuan itu susah sekali,”imbuhnya. (Sitha)
