Timika (suaramimika.com) – Penyerapan APBD Tahun 2025 baru mencapai 30 persen, atau Rp. 1,8 triliun lebih dari total anggaran Rp 6,4 triliun.
Penyerapan APBD 2025 sampai Bulan Agustus, memang masih rendah. Hal itu dikarenakan ada kendala yakni, masih banyak pekerjaan fisik yang belum berjalan.
Bupati Mimika, Yohanes Rettob, mengatakan belanja yang menggunakan APBD 2025 terdiri dari berbagai jenis, ada belanja modal, jasa, dan pegawai.
Untuk belanja pegawai, tidak mengalami masalah karena berjalan seperti biasa. Hal yang sama juga terjadi pada belanja jasa. Namun, yang belum berjalan yakni belanja modal karena berkaitan dengan proyek (Lelang).
Bupati mengaku jika serapan anggaran memang lambat, karena bukan hanya soal uang saja namun juga dari sisi proyek fisik yang belum berjalan sesuai dengan kontrak.
“Kenapa sampai daya serapnya terlambat, bukan sana uang tetapi juga fisik,”ujar Bupati pada Senin (25/8/2025).
Hal senada juga diungkapkan Kepala Badan Perencanaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Marthen T Malissa.
Marthen mengungkapkan jika kendala masih rendahnya penyerapan anggaran Tahun 2025, karena proyek fisik yang belum berjalan.
“Kendalanya karena masih banyak pekerjaan fisik, yang belum jalan,”ucapnya.
Untuk menjalankan pekerjaan fisik kata Marthen, tidak memiliki batas waktu penagihan.
“Kapan pun pekerjaan fisik kalau bisa ditagih, ya tagih saja,”jelasnya.
Walaupun sampai Bulan Agustus realisasi anggaran baru mencapai 30 persen, namun ia optimis sampai akhir Tahun 2025 ini, penyerapan anggaran bisa terealisasikan sampai 90 persen.
“Target saya sampai akhir tahun bisa terealisasi 90 persen. Karena kita sedang ngebut ini,”ungkap Kepala BPKAD.
Lanjut Marthen, pekerjaan fisik yang menggunakan APBD Tahun 2025 sudah berkontrak, namun banyak yang belum melakukan penagihan.
“Sebagian sudah berkontrak, namun belum melakukan penagihan,”pungkasnya. (Sitha)