Timika (suaramimika.com) – Untuk meningkatkan kesadaran hukum bagi para pelajar tingkat SMA dan SMK, maka Bagian Hukum Setda Kabupaten Mimika menyelenggarakan lomba cerdas cermat sadar hukum, di gedung Eme Neme Yauware pada Rabu (27/8/2025).
Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Setda Kabupaten Mimika, Yakobus Kareth mengatakan, lomba cerdas cermat sadar hukum merupakan program rutin Kementerian Hukum Dan HAM Republik Indonesia.
Yang dilaksanakan melalui Kanwil Kemenkumham Papua, bekerja sama dengan Bagian Hukum Setda Kabupaten Mimika, dan telah berjalan selama empat tahun terakhir.
“Program ini lahir dari tekad kita bersama, untuk meningkatkan kesadaran hukum masyarakat, khususnya di kalangan pelajar,”ujar Kareth.
Ia menyebut jika para pelajar adalah generasi penerus bangsa, ujung tombak pembangunan, sekaligus calon pemimpin masa depan.
Sehingga dengan pemahaman hukum yang benar, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter, disiplin, serta mampu menjaga dirinya dan lingkungannya dari pengaruh negatif perkembangan zaman.
Lanjutnya, lomba cerdas cermat sadar hukum diikuti oleh 25 SMA/SMK se-kabupaten Mimika didampingi oleh guru pendamping.
Hal ini lanjutnya, menunjukkan tingginya komitmen dunia pendidikan untuk menanamkan budaya sadar hukum di lingkungan sekolah.
Adapun materi lomba yang diujikan juga sangat relevan dengan tantangan nyata di tengah masyarakat, yaitu Undang – Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang tindak pidana perdagangan orang.
Kemudian Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik. Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan.
Lalu Undang – Undung Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dan Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.
“Kelima undang-undang ini dipilih karena menyentuh persoalan yang langsung berkaitan dengan kehidupan generasi muda,”jelas Kareth.
Sehingga ia berpesan kepada para peserta, agar menjadikan lomba sebagai ajang pembelajaran dan pembentukan karakter bukan sekedar kompetisi.
“Karena bangsa ini membutuhkan anak-anak muda yang tidak hanya pintar secara akademis, tetapi juga memiliki integritas, moral, dan ketaatan pada hukum,”tegas Kareth. (Sitha)