Timika (suaramimika.com) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika telah menerapkan program ‘Sa Antar Ko’ sejak Juli 2025 lalu. Melalui program ‘Sa Antar Ko’ yakni Sistem Layanan Antar Pulang Pasien Rawat Inap khusus bagi Orang Asli Papua (OAP) yang bekerja sama dengan PT. Maxim Indonesia, terhitung sebanyak 461 pasien OAP sudah merasakan layanan ini.
Program ‘Sa Antar Ko’ yang digagas oleh Direktur RSUD Mimika, dr.Antonius Pasulu, Sp.THT-KL, M.Kes melalui arahan Bupati Mimika ini direspon dengan sangat baik oleh pasien bersama keluarganya.
“Periode 15 Juli sampai September ini sudah ada 461 pasien OAP yang mendapatkan layanan Sa Antar Ko. Sejauh ini respon pasien sangat positif bersama keluarganya,”ujar dr. Antonius Pasulu, Kamis (11/9/2025) di ruang kerjanya.
Dari 461 pasien OAP yang telah mendapatkan pelayanan ‘Sa Antar Ko’, terbanyak dari suku Kamoro, Amungme dan selanjutnya suku kekerabatan.
Sementara itu, untuk persentasi berdasarkan umur yakni pasien dewasa sebanyak 52 persen dan anak 48 persen.
Dari total pasien, kata dr. Antonius Pasulu, pengantaran terbanyak adalah ke Distrik Mimika Baru (Miru), kemudian ke Distrik Wania, dilanjutkan ke Distrik Mimika Timur (Miktim) dan ke Distrik Kwamki Narama. Terakhir tujuan ke Distrik Kuala Kencana.
“Pengantaran terjauh ke Poumako. Itu termasuk Distrik Mimika Timur. Selanjutnya ke SP 12 dan SP 13. Tapi yang paling banyak tujuannya ke Distrik Mimika Baru,”jelasnya.
Dengan tersedianya pelayanan ‘Sa Antar Ko’ ini, dr. Antonius Pasulu menyebut jika selama ini pasien merasa puas karena memang sangat membantu dalam hal sisi biaya dan dapat memastikan pasien dapat tiba dirumah mereka dengan aman dan nyaman.
“Karena ini gratis sehingga mereka sangat terbantu. Pasien merasakan dampak positifnya dan mereka berharap program ini terus berjalan dan berkelanjutan,”ungkap dr. Antonius Pasulu.
Lanjut dr. Antonius Pasulu, selama menjalankan program ‘Sa Antar Ko’ ini, belum ditemui kendala yang berarti.
Hanya saja, pada saat jaringan telekomunikasi mengalami gangguan, ungkapnya, pihak RSUD mengambil inisiatif untuk memfasilitasi maxim agar tetap berada di area rumah sakit untuk mengantar pasien sesuai dengan waktu kepulangan mereka.
“Waktu jaringan down itu, RSUD standbykan maxim di sini sesuai dengan jam yang disepakati. Pasien pulang mulai jam 14.00 – 16.00 Wit. Jadi sehari sebelumnya kami sudah koordinasikan sebelum penjemputan besoknya,”papar dr. Antonius Pasulu.
Selain berkoordinasi soal waktu penjemputan, gangguan jaringan beberapa waktu lalu juga mengubah pembayaran yang biasanya dilakukan lewat aplikasi maxim menjadi pembayaran tunai.
Lanjut dr. Antonius Pasulu, pihaknya akan melakukan evaluasi bersama pihak maxim setelah tiga bulan melakukan pelayanan ‘Sa Antar Ko’ ini.
“Bulan ke tiga akan kita evaluasi dengan pihak maxim, apakah ada kendala dengan pelayanan yang sudah berjalan dan mungkin ada layanan yang bisa dikembangkan lagi,”jelasnya.
Ditambahkannya, layanan ‘Sa Antar Ko’ ini papar dr. Antonius Pasulu, masih sesuai dengan kesepakatan yang telah ditandatangani lewat Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan pihak maxim.
Baik dari standar kendaraan dan driver, setiap hari dimonitor dan telah sesuai. Sampai saat ini belum ada temuan yang tidak sesuai dengan kesepakatan yang telah ditandatangani bersama dengan pihak maxim.
“Semua sudah sesuai dengan PKS. RSUD memantau dengan ketat pelayanan Sa Antar Ko ini. Ada petugas khusus yang melakukan pemantauan setiap hari dan memastikan pasien diantar sampai ke tempat tujuan,”pungkas dr. Antonius Pasulu. (Sitha)