Info Terbaru

Sempat Dipalang, Blokade Pelabuhan Pomako Resmi Dibuka

×

Sempat Dipalang, Blokade Pelabuhan Pomako Resmi Dibuka

Sebarkan artikel ini
Bupati Mimika Johannes Rettob saat menggelar pertemuan dengan pihak terkait membahas persoalan blokade Pelabuhan Poumako.

Timika (suaramimika.com) – Sempat dipalang oleh ratusan buruh Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM), sebagai bentuk protes TKBM atas penyegelan lahan kontainer di Pelabuhan Pomako.

Maka Bupati Mimika, Johannes Rettob, memastikan blokade jalan resmi dibuka dan aktivitas pelabuhan kembali berjalan normal.

Penyelesaian masalah ini tercapai setelah pertemuan yang digelar di Jakarta, pada Kamis (11/9/2025) antara pemerintah daerah, para pengusaha yang beroperasi di Pelabuhan Pomako, dan perwakilan Kementerian Perhubungan.

Pertemuan yang berlangsung selama empat jam ini dihadiri oleh pemilik lahan seluas 11,7 hektare di kawasan Pomako, manajemen PT Temas, PT SPIL, PT Tanto serta dua pejabat Kemenhub yakni Kasubdit Usaha Operasi Pelabuhan, dan Kasubdit Perencanaan Kepelabuhanan.

“Hasilnya, semua pihak sepakat membuka blokade. Masalah ini sebenarnya hanya persoalan komunikasi yang kurang baik, antara pemilik lahan, operator pelabuhan, dan pihak terkait lainnya,”jelas Bupati.

Blokade sebelumnya dilakukan oleh kelompok TKBM karena kantor mereka sempat disegel, sehingga mereka merasa tidak bisa bekerja.

Namun, pemilik lahan menegaskan mereka tidak bermaksud menghentikan aktivitas pelabuhan, hanya ingin memastikan hak atas lahan diakui dan dihargai.

Bupati menegaskan, dengan adanya kesepakatan ini, pelayanan pelabuhan harus kembali lancar.

Pemerintah Kabupaten Mimika bersama Kementerian Perhubungan akan menindaklanjuti penyelesaian status lahan agar proses pembangunan pelabuhan Depo Lini 2 (DLKR) bisa segera dilaksanakan.

“Jika persoalan lahan tuntas, lahan tersebut akan kita hibahkan kepada Kementerian Perhubungan. Nantinya pemerintah pusat akan membangun pelabuhan dengan fasilitas lengkap, mulai dari terminal penumpang, kantor, fasilitas umum, hingga area parkir,” tegasnya.

Bupati juga mengimbau masyarakat, agar tidak mudah terprovokasi dan menjaga situasi tetap kondusif.

“Pelabuhan adalah sarana vital, pusat perputaran ekonomi Mimika. Mari kita jaga bersama. Jangan ada lagi pemblokiran. Semua persoalan bisa diselesaikan lewat musyawarah,”pungkas Rettob. (Sitha)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *