Kabar Mimika

Tim Survei Cakupan Imunisasi Komunitas Lakukan Pendataan di Dua Kelurahan

×

Tim Survei Cakupan Imunisasi Komunitas Lakukan Pendataan di Dua Kelurahan

Sebarkan artikel ini
Lurah Kebun Sirih, Endang Letsoin saat mendampingi Tim SCK melakukan pendataan kepada warga.

Timika (suaramimika.com) – Ada dua kelurahan di Distrik Mimika Baru dan Distrik Wania, yang menjadi lokasi ditemukannya balita dengan penyakit campak.

Melihat penyebaran penyakit campak di Kelurahan Kebun Sirih, Distrik Mimika Baru dan Kelurahan Kamoro Jaya, Distrik Wania, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika telah membentuk Tim Survei Cakupan Imunisasai Komunitas (SCK).

Tim SCK ini sendiri, telah melakukan pendataan di dua kelurahan tersebut.

Ada total sebanyak 43 rumah warga yang terdiri dari 23 rumah di wilayah RT 08 di Kelurahan Kebun Sirih,dan 20 rumah di RT 05, Kelurahan Kamoro Jaya telah di data oleh tim SCK pada Senin (22/9/2025) lalu.

Lurah Kebun Sirih, Endang Letsoin mengatakan, ada dua tim SCK yang telah melaksanakan pendataan.

Pendataan kata dia, dimulai sejak pukul 09.00 WIT hingga 11.00 WIT. Petugas pendataan sebutnya, telah menemukan ada anak yang tinggal dalam satu rumah jumlahnya lebih dari satu.

Melihat hal ini, maka sampel diambil otomatis lebih dari 20 seperti yang disyaratkan.

Endang menyebut ada dua balita yang diketahui terpapar campak, tinggal dalam satu rumah.

“Bekas bintik-bintik pada kulitnya masih ada. Kondisi anaknya kelihatan belum terlalu segar. Tapi sudah tidak panas dan tidak demam lagi,”jelas Endang.

Adapun dua balita ini kata dia, kondisinya sudah mulai membaik karena sudah mendapatkan pelayanan pengobatan dari Puskesmas Timika melalui para kader Posyandu.

Dikatakan Endang, dari pendataan diketahui jika masyarakat yang tinggal sementara di kos-kosan di wilayah itu adalah warga yang baru datang mencari nafkah dengan profesi mendulang. Mereka ternyata memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) luar Timika.

Walaupun diketahui jika masih ada warga yang tidak memiliki KTP Timika, namun Endang memastikan jika mereka masih tetap mendapatkan pelayanan  kesehatan yang sama dengan warga setempat.

“Kami layani mereka tanpa ada perbedaan. Kalau tidak dilayani kami kuatir virus campak menyebar kepada warga sekitar,”ungkap Endang.

Selanjutnya tambah Endang, di wilayah kerjanya terdapat delapan Posyandu yang melakukan pelayanan setiap bulan sesuai dengan waktu yang sudah diatur oleh Puskesmas Timika. (Sitha)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *