Timika (suaramimika.com) – Sejak beberapa hari terakhir terjadi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM), hampir di seluruh SPBU di Mimika.
Kelangkaan BBM ini terjadi lantaran kapal pengangkut BBM belum bisa mendistribusikan BBM ke Jobber, akibat kondisi cuaca.
Bupati Mimika, Johannes Rettob, mengatakan, pihaknya telah menyurat ke Pemerintah Pusat untuk meminta tambahan kuota BBM secara umum.
“Kami sudah menyurat ke pemerintah pusat, untuk tambah kuota. Harga tetap standar, tidak berubah,”ujar Bupati saat memimpin apel di kantor pusat Pemerintahan pada Senin (6/10/2025).
Kata Bupati, adapun jenis BBM yang diminta untuk ditambah kuotanya yakni Pertalite, Pertamax dan Biosolar.
Rettob juga menyebut jika pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pertamina, dan diharapkan mulai hari ini sampai besok pendistribusian ke SPBU sudah mulai normal kembali.
Lanjutnya Pertamina diminta untuk menambah kuota kembali ke masing-masing SPBU, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Pertamina.
“Alasannya karena kapalnya terlambat. Kami sudah diskusikan, Pertamina hari ini bertemu dengan semua SPBU untuk menambah kuota,”jelas Rettob.
Sementara itu, Anggota DPRK Mimika, Dessy Putrika Ross Rante menyikapi kelangkaan BBM ini, dengan memberi saran tindak lanjut antisipasi di SPBU.
Ketua Fraksi Demokrat ini berharap agar setiap SPBU dilakukan pengawasan di lapangan oleh pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan bersama aparat, terlebih khusus untuk melihat surat-surat pengisian ke setiap gen di SPBU.
Juga kata Dessy, harus diperhatikan adanya transportasi kapal pengangkut BBM untuk berdedikasi ke Kabupaten Mimika dan jangan ada nominasi lanjutan ke kabupaten lain.
“Jikalau ada nominasi ke kabupaten lainnya, maka perlu penambahan armada kapal transportasinya,”pungkas Dessy. (Sitha)