Mimika

Lembaga Masyarakat Hukum Adat Mimika Wee Segera Terbentuk

×

Lembaga Masyarakat Hukum Adat Mimika Wee Segera Terbentuk

Sebarkan artikel ini
Johannes Rettob.

Timika (suaramimika.com) – Tokoh masyarakat Kamoro, sepakat untuk membentuk Lembaga Masyarakat Hukum Adat (LMHA) Mimika Wee.

Adanya LMHA Mimika Wee ini, tidak menggangu lembaga-lembaga yang sudah ada, karena lembaga-lembaga yang saat ini ada kategorinya adalah Organisasi Masyarakat (Ormas).

Kesepakatan akan dibentuknya LMHA ini terkuak setelah Bupati Mimika, Johannes Rettob dan Wakil Bupati Mimika, Emanuel Kemong laksanakan diskusi bersama sejumlah tokoh masyarakat suku Kamoro mengikuti diskusi bertajuk coffe morning
di Hotel Horison Ultima, di Jalan Hasanudin, Selasa (21/10/2025).

“Hari ini lakukan diskusi bersama seluruh tokoh Kamoro,karena selama ini lembaga suku Kamoro terdiri dari beberapa versi. Hari ini,melalui diskusi kita satukan hati,” ujar Rettob.

Rettob mengungkapkan jika dalam diskusi dilakukan juga dengan tujuan untuk menjatuhkan kembali adanya lembaga yang berdiri dengan berbagi versi. Pembentukan LMHA ini sendiri sebagai kelanjutan dari yang telah dibahas di Kokonao Tahun 2022 lalu.

“Jadi melalui LMHA Mimika Wee ini akan menjadi patung hukum bagi ormas-ormas yang sudah ada. Memang kita akui ormas yang selama ini sudah ada,telah memiliki akte dan sah,” jelas Rettob.

Lanjutnya, untuk proses selanjutnya yakni ditargetkan sebelum akhir Tahun 2025 akan dilaksanakan musyawarah adat (Musdat). Setelah itu maka nantinya LMHA disahkan dan diambil alih oleh pemerintah.

“Secepatnya akan dibahas dan bentuk tim formatur untuk pelaksanaan musdat,” ungkapnya.

Sementara Ketua Lembaga Musyawarah Adat Suku Kamoro (Lemasko), Gregorius Okoare mengapresiasi Bupati dan Wakil Bupati yang telah hadir sebagai jembatan untuk menyatukan yang selama ini berjalan berdasarkan kubu.

Munculnya kubu-kubu menurut Gery, dikarenakan adanya ego, sehingga sulit menyamakan persepsi. Namun, dengan dibentuknya LMHA Mimika Wee ini, maka semua kembali bersatu.

“Lembaga ini bisa saja nantinya tidak dinyalakan LMHA, karena kita masih harus satukan pikiran lagi untuk memberi nama yang pas. Yang jelas lembaga ini sangat baik dan bermanfaat supaya orang Kamoro kembali bersatu. Saya sangat terima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati yang hari ini lakukan diskusi sebagai jembatan bagi kami,” jelas Gery.

Gery menyebut jika tim formatur secepatnya akan dibentuk berdasarkan wilayah adat dan kampung, sehingga bisa berdiskusi dan menemukan kesepakatan. Setelah proses pembentukan tim formatur rampung, maka tahapan selanjutnya yakni menggelar Musdat.

Sekretaris Lemasko, Marianus Maknapeku mengungkapkan jika diskusi yang diprakarsai oleh Bupati dan Wakil Bupati ini merupakan inisiasi yang menyatukan orang Kamoro.

Mariunus menambahkab, jika lembaga ini tentunya bukan hanya mengurus persoalan orang Kamoro. Mereka akan siap membantu pemerintah dalam menyelesaikan berbagai perosalan adat seperti tapal batas dan lainnya.

“Tidak usah lagi ada dualisme yang dengan ego sendiri-sendiri. Mari kita dukung Lembaga yang akan dibentuk ini,” pungkas Marianus. (Sitha)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *