Mimika

Pemkab Mimika Sudah Selesaikan Persoalan Pemalangan Jalan WR Soepratman Tembus Bandara

×

Pemkab Mimika Sudah Selesaikan Persoalan Pemalangan Jalan WR Soepratman Tembus Bandara

Sebarkan artikel ini
Johannes Rettob.

Timika (suaramimika.com) – Bupati Kabupaten Mimika, Johannes Rettob memastikan pihaknya sudah berupaya untuk menyelesaikan persoalan pemalangan Jalan WR Soepratman (Petrosea tembus Bandara) bersama pemilik lahan.

“Kita sudah duduk, bicara sama-sama dengan pemiliknya. Yang lain tidak ada masalah tinggal Ibu Beanal dan Ibu Kotorok. Itu hanya persoalan komunikasi saja, yang lain sudah selesai,” ujar Bupati, pada Selasa (21/10/2025) di Hotel Horison Ultima Timika.

Rettob berharap, penyelesaian ganti rugi lahan tersebut bisa terselesaikan tahun ini.

“Mudah-mudahan tahun ini. Sebenarnya ada kegiatannya untuk kasih jalan, namun persoalannya dipalang. Mudah-mudahan satu bulan ini sudah selesai,” sambungnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Mimika, Inosensius Yoga Pribadi mengatakan, tim apresial sebelumnya sudah melakukan perhitungan ganti rugi lahan tersebut, tetapi berdasarkan pengakuan pemilik lahan bahwa tidak ada koordinasi.

“Itu akan perhitungan ulang karena perhitungan yang kemarin itu sudah lewat, jadi akan perhitungan kembali. Kita harus hargai juga karena mereka punya lokasi, jadi Pemda wajib selesaikan,” ujar Yoga.

Kata Yoga bahwa pemilik lahan, sudah bertemu langsung dengan bupati dan dinas terkait berkoordinasi untuk menyelesaikan persoalan lahan ini.

“Menurut informasi dari mereka itu, tim apresial menghitung itu tidak konfirmasi ke mereka tentang tanaman dan lainnya,” jelasnya.

Penghitungan kembali ini kata Yoga, dilakukan untuk menyesuaikan apa yang menjadi keinginan dari pemilik lahan. Yoga menyebut, pemerintah juga sudah menyampaikan ke pemilik lahan terkait dengan proses-proses penyelesaian ini.

“Salah satu yang mereka perhitungkan itu pohon buah merah, tim apresial ini hitung pohon dihargai Rp 100 ribu, sedangkan buah merah di paşar saja Rp 300ribu. Jadi tim ini tidak perhitungkan kearifan lokal, ada juga tanaman lain yang mereka persoalkan disitu,” jelas Yoga.

Yoga menambahkan, penyelesaian lahan ini diusahakan diselesaikan di tahun ini, agar pekerjaan jalan bisa dilanjutkan sampai ke Jalan C. Heatubun.

“Jadi pekerjaan itu belum dikerjakan karena pemilik lahan keberatan, kita usahakan untuk menyelesaikan makasih tanahnya dulu,” papar Yoga. (Sitha)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *