Timika (suaramimika.com) – Untuk memilih pemimpin baru, masyarakat Suku Kamoro di Mimika akan menggelar Musyawarah Adat (Musdat).
Persiapan Musdat ini diungkapkan dalam Konferensi Pers oleh Ketua Panitia Musdat dan Lembaga Musyawarah Adat (LMHA) Mimika Wee di Sekretariat Lemasko Jalan Timika Indah, Senin (1/12/2025).
Pelaksanaan Musdat ini sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat dan Peraturan Daerah (Perda) Mimika Nomor 8 Tahun 2023 tentang Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat.
Kepala Suku Besar Kamoro, Thimotius Samin menyampaikan, Musdat harus dilakukan secara transparan agar mendapatkan pemimpin yang merangkul semua masyarakat Kamoro. Sehingga masyarakat Kamoro dapat menjadi tuan diatas tanahnya.
“Saya harap Musdat dapat dilaksanakan dan mendapatkan pimpinan yang benar-benar melihat masyarakat Kamoro di Mimika,” ujarnya.
Ketua Pendiri LMHA, Philipus Monaweyauw, SE MM mengatakan, panitia Musdat telah terbentuk, maka Musda harus dilaksanakan dengan melibatkan semua masyarakat Kamoro di Mimika.
Musdat sebutnya, dilaksanakan agar kesuksesan Lemasko dapat terwujud.
Dimana masyarakat Kamoro berharap adanya lembaga Adat yang merangkul masyarakat sehingga dapat memberantas pencurian dan perampasan hak Lemasko di Mimika.
“Pemerintah memang ada, tapi tidak dapat merangkul kami masyarakat Kamoro semuanya, maka dengan lembaga yang akan terbentuk ini dapat merangkul kita semua. Terlebih wilayah Timur cukup luas,” katanya.
Dirinya mengajak semua masyarakat Kamoro untuk mendukung kegiatan Musdat, agar dapat membangun dan mengembangkan Kabupaten Mimika lebih baik dari daerah lainnya.
“Kami masyarakat Kamoro juga dapat membangun negeri kita, jadi saya ajak semua masyarakat Kamoro untuk mendukung Musdat ini, dan kita kembangkan Mimika bersama dengan kebudayaan Kamoro,” ajak Philipus.
Sementara itu, Ketua Panitia Musdat, Plasidus Natipia mengatakan, panitia telah menerima anggaran Musdat dari Pemkab Mimika, meskipun anggaran yang diberikan dirasa tidak.
Namun, kata Plasidius, pihaknya tetap berupaya agar anggaran tersebut dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan kepemimpinan lembaga Kamoro saat ini.
“Kami berterima kasih atas anggaran yang telah diberikan, meskipun kami rasa anggaran ini tidak cukup, tapi kami lebih mementingkan pelaksanaan Musdat agar dapat menyelesaikan permasalahan kepemimpinan Lemasko saat ini,” ucapnya.
Ia mengungkapkan, Musdat akan dilaksanakan pada Tanggal 3 hingga 4 Desember di Graha Eme Neme Yauware sehingga panitia memberikan waktu pendaftaran untuk ketua Lemasko dari tanggal 1 hingga 2 Desember.
Dengan kuota pendaftaran sebanyak 5 orang, dan syarat ketua yakni benar-benar orang asli Kamoro. Setelah pendaftaran nama akan langsung di Musdatkan bersama masyarakat Kamoro dan akan langsung dipilih oleh masyarakat Kamoro yang dilibatkan dalam Musdat.
“Saya membuka pendaftaran kepada semua figur pemimpin, siapapun dia yang penting dia asli Kamoro. Jadi nanti masyarakat yang akan memilih siapa yang pantas menjadi pimpinan Lembaga Kamoro, siapa pun dia yang terpenting dapat merangkul kita dan membawa orang Kamoro menjadi lebih baik,” pungkas Plasidus. (Sitha)


























