Timika (suaramimika.com) – Balai Besar Kementerian Sosial (Kemensos) RI Regional VI Jayapura bersama Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Sosial meninjau kembali dokumen usulan yang sebelumnya telah diajukan, termasuk penyesuaian lokasi lahan yang akan menjadi pusat pembangunan fasilitas Sekolah Rakyat di Kabupaten Mimika.
Kepala Balai Besar Kemensos RI Regional VI Jayapura, John H. Mampioper, G.DipDevPrac., M.Eng, mengatakan, bupati Mimika telah merekomendasikan penggunaan lahan milik Pemkab Mimika di Kampung Iwaka seluas kurang lebih 10 hektar.
Adapun rekomendasi lahan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Mimika diperkirakan terbit pekan depan. Dokumen tersebut akan menjadi dasar pengusulan ke Kementerian PUPR untuk penyusunan Detail Engineering Design (DED).
“Jika proses legalitas lahan selesai dalam waktu dekat, penyusunan DED dapat berjalan sebelum akhir tahun. Daerah lain sudah memulai proses sejak November, dan kami harap Mimika bisa segera menyusul,” ujarnya.
Menurutnya, salah satu syarat utama pembangunan sekolah adalah ketersediaan lahan. Usulan awal yang diajukan beberapa bulan lalu ternyata perlu diperbaharui sehingga pemerintah daerah kembali menyiapkan lokasi baru.
“Apabila sertifikat lahan rampung, proses pembangunan dapat segera ditindaklanjuti sesuai jadwal konstruksi,” jelasnya.
Dengan tersedianya lahan baru dan ada dukungan pemerintah daerah Mimika maka tambahnya, diharapkan dapat segera memulai pembangunan Sekolah Rakyat agar anak-anak yang membutuhkan dapat memperoleh akses pendidikan yang lebih layak.
Untuk diketahui, tambah John, program Sekolah Rakyat telah berjalan di lebih dari 100 lokasi di Indonesia, termasuk enam lokasi di Tanah Papua.
Pendirian sekolah ini menyasar jenjang pendidikan SD, SMP, SMA sebagai bentuk layanan dasar bagi anak-anak yang membutuhkan.
Sekolah Rakyat Mimika nantinya disiapkan untuk menampung minimal satu rombongan belajar (Rombel) berisi sekitar 25 siswa. Untuk tingkat SD ditargetkan dapat menerima sekitar 50 siswa, sementara SMP sekitar 25 siswa, dan SMA 25 siswa
Program ini tidak hanya menyiapkan sarana pendidikan, tetapi juga memastikan kelengkapan dokumen kependudukan siswa, termasuk bagi anak yatim piatu atau yang tinggal bersama keluarga besar. Pendataan lapangan menjadi bagian penting dalam tahap persiapan. (Sitha)


























