Papua Tengah

Anggota DPR Papua Tengah, Nancy Natalia Raweyai Kunker ke SLB Negeri Mimika

×

Anggota DPR Papua Tengah, Nancy Natalia Raweyai Kunker ke SLB Negeri Mimika

Sebarkan artikel ini

T

Timika (suaramimika.com) – Sebagai bentuk penegasan dan komitmen untuk memperjuangkan kebutuhan pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus, maka anggota DPR Papua Tengah, Nancy Natalia Raweyai, melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) di SLB Negeri Mimika, pada Selasa, (9/12/2025).

Kunjungan ini bertujuan untuk mendengar secara langsung aspirasi, keluhan, serta kebutuhan orang tua murid, guru, dan pihak sekolah, guna meningkatkan kualitas layanan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus di Kabupaten Mimika.

Nancy Natalia Raweyai menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan kebutuhan pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus, serta memastikan seluruh aspirasi masyarakat disampaikan kepada instansi terkait agar dapat ditindaklanjuti secara tepat dan bertanggung jawab.

Nancy memberikan apresiasi tinggi atas kreativitas siswa dan dedikasi para guru, dalam membimbing anak-anak yang ada di SLB Negeri Mimika.

Menurutnya anak-anak berkebutuhan khusus memiliki potensi besar, yang harus didukung melalui fasilitas pendidikan yang memadai.

Dalam pertemuan itu, orang tua murid menyampaikan keberatan terkait iuran SPP sebesar Rp200.000 per bulan yang dinilai cukup memberatkan sebagian keluarga.

Pihak sekolah menjelaskan bahwa SPP digunakan untuk menunjang operasional sekolah, karena tidak seluruh kebutuhan dapat dibiayai melalui dana BOS.

Kata Nancy, ia sangat memahami kondisi tersebut dan menegaskan bahwa keberlangsungan operasional sekolah harus tetap dijaga, agar proses pendidikan dapat berjalan optimal.

Selain itu, orang tua murid juga menyampaikan kebutuhan akan sarana transportasi bagi siswa SLB.

Sementara kata Kepala sekolah bahwa saat ini, terdapat dua unit bus bantuan dari Dinas Pendidikan Provinsi Papua Tengah, namun belum dapat dioperasikan karena belum ditunjang biaya operasional.

Sementara bus yang saat ini sudah beroperasi merupakan bantuan dari Dinas Perhubungan Mimika, namun masih mengalami kendala biaya operasional, khususnya untuk bahan bakar minyak atau solar.

Sehingga apabila bus tidak beroperasi, kehadiran siswa menjadi terganggu dan berdampak langsung pada proses belajar mengajar. Oleh karena itu, pihak sekolah dan orang tua murid sepakat memberikan kontribusi sebesar Rp 50.000 per anak bagi siswa yang menggunakan bus tersebut guna membantu biaya bahan bakar.

Menanggapi hal ini, Nancy menegaskan bahwa aspirasi tersebut akan diteruskan kepada Dinas Perhubungan serta instansi terkait, mengingat transportasi merupakan kebutuhan penting bagi siswa SLB.

Selain itu, guru-guru honorer juga menyampaikan keluhan mengenai keterlambatan pembayaran honor, mereka yang berasal dari dana BOS.

Menanggapi hal ini, Nancy menekankan bahwa persoalan tersebut akan dibawa ke Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika agar segera ditindaklanjuti.

Ia juga menegaskan bahwa kemungkinan keterlambatan ini terjadi akibat proses peralihan kewenangan, dari kabupaten ke provinsi, dimana berbagai administrasi masih dalam tahap penyesuaian antara Kabupaten Mimika dan Provinsi Papua Tengah.

Nancy menilai bahwa penyesuaian struktural ini harus segera dirapikan, agar tidak mengganggu hak para guru dan tidak menghambat proses belajar mengajar.

Kunjungan kerja ini turut diwarnai dengan peninjauan hasil karya siswa SLB Negeri Mimika.

Yang mana para siswa menunjukkan kreativitas mereka melalui kerajinan tangan seperti mahkota Papua (Cenderawasih), produk tata boga berupa kue Natal, serta kain batik hasil desain siswa. (Sitha)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *