Info TerbaruKabar MimikaKesehatanMimikaPapua TengahPapua TerkiniPemerintahan

Dari 192, Hanya 7 Posyandu di Mimika Yang Sudah Berlevel Mandiri

×

Dari 192, Hanya 7 Posyandu di Mimika Yang Sudah Berlevel Mandiri

Sebarkan artikel ini
Kader Posyandu saat melakukan pelayanan di Wilayah Distrik Mimika Baru.

Timika (suaramimika.com) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika mencatat, sampai Tahun 2025 sudah ada 192 Posyandu.

Yang mana dari 192 Posyandu ini, yang berlevel mandiri hanya 7 Posyandu.

Kepala Dinas Kabupaten Mimika, Reynold Rizal Ubra mengatakan, pada Tahun 2022 lalu, jumlah Posyandu mandiri hanya dua. Namun setelah diintervensi lagi, jumlahnya naik menjadi 7 Posyandu.

“Timika di Tahun 2022 itu mandiri cuma dua. Setelah kami intervensi sekarang yang mandiri itu mencapai 7 sampai 8 Posyandu,”ujar Reynold Ubra, pada Jumat (15/8/2025).

Ia menyebut jika Posyandu memiliki 4 level, yaitu pratama, madya, purnama, dan mandiri.

Menyadari baru ada 7 Posyandu mandiri di Kabupaten Mimika, Reynold mengungkapkan jika pihaknya tengah berupaya meningkatkan level Posyandu agar menjadi mandiri.

Adapun upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan seperti mengundang kepala kampung dan ketua Posyandu, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) untuk mengidentifikasi permasalahan yang di hadapi di kampung.

Lanjutnya ada beberapa indikator Posyandu mandiri, selain dari ketersediaan dana desa tetapi cakupan minimal dalam satu tahun itu sekurang-kurangnya 8 kali seorang balita datang ke Posyandu.

Setelah indikator ketersediaan dana desa, lainnya adalah Posyandu memperhatikan cakupan imunisasi dasar lengkap, pemberian vitamin A. Terakhir adanya jumlah kader dalam satu Posyandu, yakni berisikan minimal 5 orang.

Kadis Kesehatan mengatakan saat ini, yang menjadi persoalan utama Posyandu adalah masih kurangnya tenaga kader.

Dengan minimnya tenaga kader ini, menyebabkan 5 orang kader harus melayani 100 anak dan tentu ini masih kurang efektif.

“Posyandu itu isunya banyak. Pendekatannnya adalah pendidikan dan kesehatan. Saya pikir, kolaborasi dengan PKK, Dinas Pemberdayaan perempuan dan nanti dengan Pemberdayaan kampung kampung. Ini semua akan kami tingkatkan,”pungkas Reynold. (Sitha)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *