Info Terbaru

Ada Enam Kasus Positif, Dinkes Imbau Masyarakat Waspadai Campak

×

Ada Enam Kasus Positif, Dinkes Imbau Masyarakat Waspadai Campak

Sebarkan artikel ini
Kamaludin

Timika (suaramimika.com) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika, mengimbau agar masyarakat mewaspadai adanya penyakit campak.

Perlunya kewaspadaan karena saat ini, terjadi peningkatan kasus terduga campak. Pasalnya sampai awal Bulan September, sudah ditemukan ada 6 kasus positif campak.

“Kami sangat mengimbau untuk masyarakat, waspada terhadap campak. Karena saat ini, kita ada peningkatan kasus terduga campak,”kata Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinkes Mimika, Kamaludin, pada Kamis (4/9/2025).

Kamal menguraikan berdasarkan data kasus terduga campak saat ini, bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni di Tahun 2023, yang dicurigai campak ada 356 orang.

Angka tersebut mengalami penurunan di Tahun 2024, sebanyak 65 orang. Kemudian di Tahun 2025 ini, terduga campak mengalami peningkatan menjadi 92 orang.

“Masih Bulan September ini saja angka kita (terduga campak) melonjak, dibandingkan dengan tahun lalu angka suspect campaknya,”jelasnya.

Kamal menjelaskan jika tahun lalu dari 65 sampel suspect campak yang dikirim ke Surabaya, 32 dinyatakan positif campak.

Sementara itu, data 92 orang di tahun ini kata Kamal adalah yang terduga campak karena mengalami gejala seperti adanya ruam kemerahan.

Dari data ini, Dinkes mengirimkan sebanyak 26 sampel yang juga dikirim ke Surabaya, didapati ada 6 kasus positif campak.

Walaupun secara presentasi kasus positif campak menurun, namun terjadi peningkatan terduga campak dari 65 orang di Tahun 2024 menjadi 91 orang di Tahun 2025 ini.

“Ini kita waspada jangan sampai, terjadi kasus outbreak kasus campak. Saran kita pada masyarakat yang pertama, membawa anaknya ke Posyandu untuk dilengkapi imunisasi campaknya pada usia 9 bulan dan ada tambahanya,”ungkap Kamal.

Jika anak sudah melewati usia pemberian imunisasi campak dan belum mendapatkannya maka bisa mengikuti program imunisasi Kejar.

Kamal menambahkan dengan ditemukannya suspect campak, maka juru imunisasi di setiap Puskesmas, sudah diberi arahan agar melakukan akselerasi percepatan untuk imunisasi campak, serta melengkapi, dan meningkatkan cakupannya.

Ditemukannya suspect campak ini dapat dilatarbelakangi karena anak tidak diikutkan imunisasi campak atau imunisasi tidak lengkap.

“Jadi, kenapa sebabnya (campak), ya karena masih banyak yang belum dapat imunisasi,”tambahnya.

Kamal mengatakan, penyakit campak dapat dicegah dengan imunisasi. Campak rata-rata menimpa bayi, dan balita karena daya tahan tubuhnya masih rendah.

Adapun dampak dari campak berbeda-beda. Ada anak yang hanya mengalami ruam di tubuh, dan kemerahan. Walaupun tidak sampai mengalami kematian, namun kasus campak tetap harus diwaspadai karena akan berdampak fatal apabila disertai dengan komplikasi lain.

“Semoga tidak (Menimbulkan kematian). Tapi kalau ada komplikasinya, mungkin saja,”kata Kamal.

Lanjutnya, dari Tahun 2023 sampai saat ini memang belum ada kasus kematian karena campak. Namun, sampai Bulan September ini, banyak ditemukan kasus terduga campak sehingga masyarakat harus tetap waspada.

“Saran kami adalah masyarakat bukan hanya campak tapi semuanya, melengkapi imunisasi yang bisa mencegah penyakit. Bukan hanya campak sebetulnya. BCG juga dilengkapi karena TBC kita juga tinggi dan DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) itu harus karena tahun lalu kita KLB difteri, ada yang meninggal kan tahun lalu karena tidak diimunisasi,”urai Kamal. (Sitha)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *