Timika (suaramimika.com) – Anggota DPR Provinsi Papua Tengah, Ardi, ST kembali menggelar agende Reses Tahap III di Daerah Pemilihan (Dapil) Mimika.
Pada agenda resesnya di hari pertama, pada Rabu (26/11/2025), Politisi PKS ini berkunjung ke Panti Asuhan Laskar Pelangi di gang Flora, Jalan Hasanuddin.
Selain bertemu dengan pengurus panti, agenda reses ini juga diikuti oleh imam, khatib, dan pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) di sekitar Jalan Hasanuddin.
Ardi yang juga Sekretaris Komisi V DPR Provinsi Papua Tengah ini mengungkapkan, jika mereka salah satunya bermitra dengan Dinas Sosial.
Adapun urusan Dinas Sosial salah satunya adalah, yang berkaitan dengan panti asuhan. Untuk itulah, ia mengaku pada resesnya kali ini pilihan tepat jika mengunjungi salah satu panti asuhan di Timika tepatnya di Panti Asuhan Laskar Pelangi.
“Kami di sini kunjungan sekaligus memantau fasilitasnya, kebutuhannya seperti apa dan pelayanannya kepada anak-anak panti. Alhamdulillah di Panti Asuhan Laskar Pelangi ini sudah baik,” jelas Ardi.
Setelah mendengarkan beberapa usulan, Ardi mendapatkan gambaran jika panti asuhan saat ini sudah seperti pendidikan formal karena dinilai akreditasinya juga.
Sementara itu, terkait dengan usulan biaya pendaftaran murid baru maupun naik jenjang berikutnya baik SD atau SMP yang masih ditanggung oleh pihak panti, kata Ardi, hal ini akan dikomunikasikan lagi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis yakni Dinas Pendidikan.
Sehingga dengan adanya rekomendasi kepada anak-anak yang diasuh di panti asuhan, apakah nantinya bisa didukung dengan bantuan akan diusahakan.
“Jadi kalau memang anak yang sudah terbina di panti ketika dia masuk sekolah, ketika ada rekomendasinya mungkin kita bisa bantu bagaimana biayanya,” ungkapanya.
Untuk usulan mengenai insentif bagi khatib di masjid, hal ini kata Ardi, bisa dilakukan apabila yang bersangkutan memiliki Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan oleh Dewan Kemakmuran Masjid (DKM).
“Untuk itu kami berharap semua DKM tertib administrasi. Semua hamba Tuhan harus punya SK. Baik yang menjadi imam, khatib, marbot harus punya SK agar terdata resmi di pemerintah,” jelas Ardi.
Dalam kesempatan itu, Pengurus Panti Asuhan Laskar Pelangi, Subhan Syah menyebut jika anak-anaknya semua dapat beasiswa dari SPP setiap bulan dari YMM Freeport Indonesia.
Namun untuk biaya lain seperti administrasi masuk sekolah, pendaftaran baru atau naik kelas ditanggung sendiri oleh pihak panti.
“Kalau SPP Alhamdulillah aman, tapi kami kewalahan kalau awal tahun pelajaran karena kami bayar sendiri. Biasa kami minta dari donatur. Begitupun dengan biaya lainya seperti pembelian buku tulis, dan perlengkapan sekolah dibelikan juga oleh panti,” ungkapnya.
Untuk diketahui, dalam agenda reses ini, Ardi memberikan bantuan sumbangan berupa uang tunai Rp 10 juta untuk operasional panti. Ada juga pemberian bantuan operasional untuk tiga masjid masing-masing Rp 2,5 juta. Tiga masjid juga masing-masing mendapatkan bantuan alat kebersihan yang diterima pengurus Masjid Nurus Salam, Masjid Fastabihul Khairat dan Masjid Al Aqso. (Sitha)


























