Timika (suaramimika.com) – Lembaga Anti Narkoba (LAN) Mimika menggelar pelatihan dasar assesment. Pelatihan dasar ini digelar untuk membekali pengurus dan para relawan dengan pengetahuan dalam mengukur kompetensi, kinerja, atau kebutuhan individu/organisasi.
Pelatihan dasar assesment digelar di Hotel Horison Diana Timika, Selasa (16/12/2025).
Ketua LAN Mimika, Mawar Soplanit
mengatakan, dengan pelatihan dasar ini ini, diharapkan anggota dan relawan memahami dan memperdalam disiplin ilmunya terkait assesment, dasar-dasar bagaimana penanganan terhadap klien mulai dari awal bertemu sampai proses direhabilitasi dan lainnya.
“Untuk itulah, materi terkait hal-hal seperti itu mereka harus dapat supaya memahami apa yang harus mereka (relawan) lakukan seperti wawancara dengan klien dan ada tahapan-tahapanya,” jelas Mawar.
LAN kata Mawar adalah mitra dari Badan Narkotika Nasional (BNN). Sebagai mitra dan pemerhati, LAN kata Mawar, mereka harus dibekali dengan ilmu sehingga jika terjadi kasus penyalahgunaan narkoba maupun zat adiktif lainya, bukan hanya BNN saja yang bisa melakukan penanganan namun dapat dilakukan oleh LAN juga.
“Terkait dengan jumlah penduduk di Timika ini besar dan personil BNN yang tidak sampai 50 orang mau menangani masyarakat sebesar ini, maka kami hadir di situ untuk membantu,” jelas Mawar.
Adapun anggota LAN dan relawan sebutnya sampai kini berjumlah 50an orang yang berasal dari berbagai kalangan mulai dari pemerintah, swasta, pekerja sosial dan para pemuda gereja yang punya jiwa sosial tinggi untuk melayani.
Lanjut Mawar, untuk penanganan klien, pihaknya saat ini hanya menangani penyalahgunaan zat adiktif saja. Sementara itu, untuk penyalahgunaan narkotika tidak dapat dilakukan karena belum memiliki dasar. Jika mereka mendapatkan ada klien yang diindikasikan menyalahkan narkotika, maka mereka akan langsung berkoordinasi dengan BNN untuk melakukan penindakan selanjutnya.
Lanjut Mawar, jika mereka mendapatkan klien yang menyalahgunakan zat adiktif maka akan ditelusuri di mana tempat tinggalnya.
LAN tambahnya terus melakukan langkah pendekatan persuasif dan bimbingan serta memberikan arahan kepada masyarakat sekitar apabila mendapatkan ciri-ciri pengguna zat adiktif seperti aibon yang biasanya merujuk pada inhalan atau lem pelekat yang disalahgunakan, maka diharapkan bisa memberikan informasi kepada LAN untuk dapat ditangani.
Masih adanya anak-anak yang menyalahgunakan zat adiktif ini, Mawar berharap adanya perhatian dari pihak kelurga.
“Perhatian dari keluarga itu penting. Semua berawal dari rumah. Kalau rumah kita aman dan nyaman, anak-anak tidak akan pergi mencari keluar dan lari mencari hal-hal negatif,” pungkasnya. (Sitha)



























