Timika (suaramimika.com) – Berdasarkan 37 laporan yang diterima oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika dari rumah sakit, Puskesmas dan klinik, angka persalinan hidup ibu dan anak hingga Oktober 2025 mengalami tren positif mencapai enam ribu lebih.
Kepala Dinas Kesehatan Mimika, Reynold Rizal Ubra, Kamis (11/12/2025 mengatakan, persalinan hidup ibu sampai bulan lalu menunjukkan Mimika mampu mengendalikan tingkat kematian ibu dan anak.
“Data ini sudah terlaporkan secara online kepada Kementerian Kesehatan yakni angka persalinan hidup ibu dan anak hingga Oktober 2025 ini mengalami tren positif mencapai enam ribu lebih,” jelasnya.
Walaupun mengalami trend positif, namun faktor risiko kematian ibu dan anak hingga hari ini masih sama dengan 20 tahun lalu. Di mana, sampai saat ini, masih ada faktor resiko ibu yang terlalu muda namun sudah hamil, terlalu tua hamil, terlalu dekat hamil dan terlalu banyak hamil.
“Tantangan terberat kesehatan saat ini juga bagaimana meningkatkan kesadaran dukungan kuat dari suami dalam mengakses informasi kesehatan,” jelasnya.
Lanjutnya, faktor risiko kematian ibu dan anak di Ipaya pernah menjadi pemberitaan di salah satu TV nasional dan menjadi kritikan bagi pelayanan kesehatan.
Sehubungan dengan ini, Reynold mengakui jika pada Kamis lalu telah melakukan evaluasi secara keseluruhan sistem pelayanan kesehatan di Ipaya dari Januari hingga Desember 2025, dari 32 kehamilan dan persalinan semuanya hidup.
Ini menunjukan terjadinya transformsi besar dalam sistem pelayanan kesehatan yang mendapat dukungan kuat dari kesadaran masyarakat, ketersediaan tenaga kesehatan dan sarana prasarana atau fasilitas kesehatan yang semakin baik.
Selain itu, menunjukan sistem komunikasi yang dibangun antara keluarga dengan petugas kesehatan semakin baik, sistem rujukan Puskesmas dengan fasilitas kesehatan tingkat lanjut berjalan bagus yang didukung dengan kesiapan sarana trasportasi.
“Khusus di wilayah pesisir masih menghadapi suatu kendala belum adanya helipad untuk mengevakuasi pasien dan petugas menggunakan helikopter sama seperti Puskesmas di wilayah gunung,” pungkasnya. (Sitha)



























