Kabar Mimika

Uji Coba Sekolah Sepanjang Hari di Mimika Pada September

×

Uji Coba Sekolah Sepanjang Hari di Mimika Pada September

Sebarkan artikel ini
Johannes Rettob.

Timika (suaramimika.com) – Pemerintah Kabupaten Mimika bakal melakukan uji coba, program Sekolah Sepanjang Hari yang direncanakan berlangsung pada Bulan September mendatang.

Bupati Mimika, Johannes Rettob, pada Kamis (28/8/2025) mengatakan, uji coba sekolah sepanjang hari diluncurkan bersama dengan Pemerintah Provinsi Papua Tengah.

Bupati Rettob menyebut, jika program sekolah sepanjang hari merupakan langkah inovatif dalam dunia pendidikan daerah dengan konsep pembelajaran yang terintegrasi dari pagi hingga sore.

“Anak-anak akan tetap berada di sekolah dari pagi sampai sore. Mereka belajar, makan, mandi, berdoa, hingga mengerjakan PR di sekolah. Namun, anak-anak tetap tidak boleh dijauhkan dari orang tuanya. Orang tua tetap punya peran penting, misalnya dengan mengantar anak di pagi hari,”jelas Bupati Rettob.

Sebagai tahap awal kata Bupati, program ini akan diuji coba di SD YPPK dan SD Negeri Kokonao Distrik Mimika Barat.

Uji coba ini diharapkan menjadi model untuk pengembangan di sekolah-sekolah lain, pada tahun-tahun berikutnya.

Bupati Rettob menegaskan bahwa pemerintah daerah akan menyiapkan segala kebutuhan, mulai dari sarana-prasarana hingga tenaga pendidik.

Dalam pelaksanaannya, Pemkab Mimika juga akan bekerja sama dengan Universitas Papua (UNIPA) Manokwari, yang dalam waktu dekat akan menandatangani nota kesepahaman untuk mendukung program tersebut.

“Untuk sementara, sekolah sepanjang hari ini akan didampingi oleh enam pembina khusus yang disiapkan pemerintah. Nantinya, guru-guru reguler tetap mengajar di jam sekolah biasa, sedangkan pembina akan mendampingi anak-anak hingga sore hari,”tambahnya.

Menurut Bupati, konsep ini berbeda dengan “Sekolah Rakyat” yang pernah ada. Jika Sekolah Rakyat tidak tercatat dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik), maka Sekolah Sepanjang Hari tetap mengacu pada sistem pendidikan formal yang sudah berjalan.

Bedanya, aktivitas anak diperpanjang hingga sore agar mereka lebih terarah, namun tetap dekat dengan keluarga.

“Tujuan utama program ini adalah membangun generasi cerdas, mandiri, dan disiplin, tanpa mengurangi peran serta orang tua dalam mendampingi anak-anak,”pungkasnya. (Sitha)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *