Timika (suaramimika.com) – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Mimika, Dessy Putrika Ross Rante menggelar Reses Tahap II di Daerah Pemilihan (Dapil) 6 Mimika.
Kegiatan Reses itu sendiri digelar selama empat hari, mulai dari Senin (6/10/2025) sampai Kamis (9/10/2025).
Dessy mengunjungi Distrik Iwaka, Distrik Mimika Timur, Distrik Mimika Tengah, dan Distrik Mimika Timur Jauh.
Dari empat distrik ini, beberapa usulan disampaikan oleh masyarakat yakni kebutuhan akan fasilitas air bersih, rumah sehat, fasilitas sumur bor.
Kemudian pengerukan drainase, normalisasi sungai, pembukaan akses jalan, pembangunan akses jembatan ke lahan pertanian.
Lalu fasilitas penerangan, jembatan gantung, jalan masuk kampung, pembangunan bronjong, dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
Usulan dari masyarakat di Dapil 6 ini disampaikan Dessy saat menggelar jumpa pers, pada Senin (13/10/2025).
Kata Dessy saat menggelar reses, dia mengundang perwakilan masyarakat dari dari setiap distrik yang di kunjunginya.
Untuk reses di Distrik Mimika Timur, dia memberikan bantuan berupa renovasi gedung gereja di Kampung Tipuka.
Selain itu, Dessy juga melaksanakan reses di Kampung Cenderawasih, Kampung Kamora, dan Kampung Amamapare.
Sementara reses di SP 6, para petani meminta pembangunan sarana pengairan irigasi di area sawah atau ladang.
Hal ini dikarenakan pada musim kemarau, air susah sehingga mereka meminta fasilitas satu sumur bor setiap 4 hektare lahan.
Usulan lain yakni di Jalan Poros SP 6 menuju Logpon sering kali banjir. Walaupun jalan disana dibangun dan merupakan tanggung jawab dari Pemerintah Provinsi Papua, namun Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) diharapkan bisa berkoordinasi sehingga usulan dari masyarakat ini bisa diperbaiki.
“Jalan tersebut kerap kali banjir, karena fasilitas drainase kiri dan kanan jalan sudah penuh dengan tanah sehingga perlu dikeruk. Juga, diperlukan fasilitas untuk menormalisasi sungai,” ungkap Dessy.
Usulan lainya yakni, masyarakat di SP 7 meminta pembukaan akses jalan lain untuk tembus ke SP 6 dan SP 12.
Sementara masyarakat di SP 9 mengusulkan pembuatan akses jembatan, menuju ke lahan seluas 170an hektare.
Pasalnya ratusan hektare lahan pertanian ini, tidak bisa dikelola dengan baik karena belum dilengkapi dengan fasilitas jembatan penghubung.
Selain itu, masyarakat juga mengusulkan perbaikan jalan dari SP 5 menuju SP 9 yang menghubungkan ke fasilitas perkuburan umum. Dan fasilitas lampu penerangan jalan.
Sementara usulan dari masyarakat di Kampung Hiripau, yakni pembangunan fasilitas MCK.
Menurut Dessy, kalau untuk masyarakat di Kampung Kamora, mereka berharap ada pembangunan jembatan gantung dan pembuatan bronjong atau anyaman kawat baja berbentuk kubus atau balok yang diisi batu, sebagai penahan abrasi untuk mencegah erosi tanah akibat air atau angin.
Sebab itu Dessy berharap kepada pemerinta, jika ada program pembangunan rumah sehat, agar bisa memprioritaskan peruntukannya bagi Orang Asli Papua (OAP)
“Jika ada program pembangunan rumah sehat, kami harapkan bisa memprioritaskan OAP dan berkoordinasi dengan kepala kampung,” ungkapnya.
Mengenai bantuan pembangunan rumah sehat, Dessy juga berharap agar pemerintah tidak memberi persyaratan yang memberatkan seperti kepemilikan sertifikat tanah, melainkan cukup dengan pelepasan hak ulayat.
Agar program pembangunan rumah sehat ini, bisa dirasakan langsung manfaatnya bagi OAP.
“Harus ada pendampingan dari lembaga adat, kepala kampung untuk program pembangunan rumah sehat ini,” sambungnya.
Menanggapi semua usulan dari masyarakat, Politisi Partai Demokrat ini berharap agar pemerintah bisa langsung mengunjungi masyarakat sebelum melakukan programnya.
Selain itu, pada saat penyusunan program kerja, pemerintah harus melihat skala prioritas yang benar-benar berasal dari usulan masyarakat melalui legislatif.
Kemudian untuk melengkapi agenda reses di empat distrik ini, Dessy menyalurkan bantuan Bahan Makanan (Bama) kepada masyarakat setempat.
“Kami harap pada saat Pemerintah daerah menyusun program kerja, bisa mempertimbangkan usulan dari masyarakat melalui pokok pikiran dewan yang tentu saja disesuaikan dengan visi misi bupati dan wakil bupati,” usul Dessy.
Lanjut Dessy, pada kegiatan reses dia juga mensosialisasikan produk pelayanan pemerintah yakni Mall Pelayanan Publik (MPP), dan pusat pelayanan publik terpadu berbasis teknologi informasi milik Pemerintah Kabupaten Mimika (Mimika Center) kepada masyarakat
“Jadi, produk pelayanan pemerintah ini, sangat bagus. Kalau tidak tersampaikan kepada masyarakat, maka mereka juga tidak akan tahu” kata Dessy. (Sitha)