Timika (suaramimika.com) – Lembaga Anti Narkotika (LAN) Mimika memberikan Pelatihan Dasar Assessment bagi puluhan relawan, Senin (15/12/2025) di Hotel Horison Diana Timika.
Adapun tema kegiatan ini, yakni “Pelatihan Peningkatan Kapasitas, Pengetahuan dan Keterampilan Sumber Daya Manusia Dalam Pelaksanaan Kegiatan Assessment Dasar Yang Mendukung Tugas Dasar Tugas dan Fungsi Organisasi”.
Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan, Inosensius Yoga Pribadi menyampaikan apreasiasi kepada LAN yang terus membantu pemerintah dalam penanganan persoalan narkotika di Mimika.
Mimika saat ini kata Yoga, semakin maju dengan pertumbuhan manusia yang kian pesat, sehingga persoalan narkotika tentunya sebagai masalah serius dan harus melibatkan semua pihak.
“Pelatihan ini merupakan langkah awal untuk membekali para kader relawan untuk menangani persoalan narkotika. Kehadiran LAN sangat luar biasa dalam membantu pemerintah. Mari kita bersama bekerja menyelamatkan generasi muda Mimika,” ujar Yoga.
Ketua LAN Mimika, Mawar Soplanit mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari sebagai pembekalan bagi pegiat atau duta untuk lebih mengetahui langkah awal, mulai deteksi dini di lapangan hingga ke proses rehabilitasi bagi anak-anak pecandu zat adiktif seperti lem aibon dan narkotika lainnya.
“Pelatihan ini untuk mengenal atau mengetahui strategi-strategi atau langkah-langkah apa yang harus dilakukan, mulai dari deteksi hingga pasiennya sembuh,” ujar Mawar.
Mawar berharap, melalui pelatihan ini bisa menjadi bekal ilmu, dan ada output dalam membantu pemutusan rantai peredaran narkoba di Timika.
Hingga saat ini kata Mawar, sudah ada 70 lebih relawan yang terlibat membantu LAN, seperti duta dari sekolah-sekolah, pemuda gereja, pemuda masjid dan beberapa relawan lainnya.
Untuk diketahui, selama tahun 2025, LAN telah menangani 10 orang anak usia sekolah yang kecanduan lem aibon. 10 anak tersebut telah sembuh dan telah kembali ke masing-masing keluarga dan bersekolah.
“10 anak itu usia 7 sampai 12 tahun, tapi semuanya sudah sembuh,” jelasnya.
Sedangkan anak pecandu narkoba sebanyak 4 orang, semuanya berdasarkan laporan dari orang tua,sehingga langsung dilakukan assessment secara mandiri.
Selain itu, pihaknya sangat merasa bersyukur dengan adanya keterlibatan orang tua. Sebab, besar kemungkinan pemakai yang merupakan anak usia sekolah adalah korban,sehingga harus diselamatkan.
“Puji Tuhan selama ini ada orang tua yang sangat terbuka dan mau melaporkan ke kami. Itu merupakan sikap yang sangat baik untuk menyelamatkan anak-anak” pungkasnya. (Sitha)



























