Timika (suaramimika.com) – Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) selaku pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI), menggelar acara syukuran di pelabuhan YPMAK Pomako, Distrik Mimika Timur, pada Jumat (10/10/2025).
Acara ibadah syukuran dipimpin oleh Pastor Theodorus Tefa, dan dihadiri oleh seluruh Badan pengurus dan karyawan maupun karyawati YPMAK.
Dalam acara ini, YPMAK membawa tema “Merajut Sinergi Menebar Manfaat” dengan tagline bersama dalam langkah berdaya untuk Papua.
Ketua Pengurus YPMAK, Leonardus Tumuka, mengapresiasi pencapaian yang dilakukan oleh YPMAK yaitu, keberhasilan 46 siswa penerima beasiswa masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan dua orang tembus IPDN.
Hal ini kata Leo, merupakan sejarah baru bagi YPMAK. Selain itu, baru-baru ini, YPMAK juga menerima lima penghargaan dalam Ajang Corporate Social Responsibility (CSR) dan Pengembangan Desa Berkelanjutan (PDB) Award 2025.
Leon menekankan dunia saat ini, penuh dengan kompetisi dan ketidakpastian global. YPMAK sebagai salah satu elemen organisasi yang hadir di Kabupaten Mimika, yang track recordnya jelas dari waktu ke waktu harus terus bertransformasi dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Mimika dan Indonesia secara keseluruhan.
“Teman-teman, jangan berpikir teman-teman mengerjakan hal yang kecil. Sekecil apapun posisimu, itu anda sudah berkontribusi, untuk membangun masyarakat di tanah ini. Jangan pernah merasa kecil, dengan apapun profesi dan tanggung jawabmu,” ujarnya.
Ia pun mengucapkan terimakasih kepada PTFI, yang menjadi mitra selama ini.
Ia juga berharap, agar seluruh pengurus dan karyawan maupun karyawati YPMAK, tetap melangkah optimis dan menjaga kebersamaan membangun masyarakat.
Pengawas YPMAK yang mewakili PTFI, Samuel Rorimpandey mengatakan sebagai keluarga besar, setiap divisi yang ada saling mengingatkan apabila ada kesalahan, bukan membenci orangnya tetapi memperbaiki tindakannya.
Ia pun menegaskan tujuan keluarga besar ini adalah, bagaimana agar YPMAK bisa maju.
“Kepada kita semua terutama kepada pimpinan, bisa menegakkan aturan, dan wajib kita rangkul kembali,”papar Samuel. (Sitha)
